Microwave Diathermy

 

MWD

(Microwave Diathermy)

 

 

Pengertian

Microwave Diathermy adalah alat terapi yang menggunakan energy elektromagnetik untuk untuk meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah, memperbaiki sirkulasi dan metabolisme, serta membuat otot rileks.

Frekuensi mikrothermi klinis terbatas pada kisaran 2.450 Mc (Panjang gelombang 10 – 12 cm), yang lebih pendek dari diathermi gelombang pendek. Frekuensi tinggi microthermy diperoleh dari perangkat unik yang disebut magnetron, yang dilubangi dengan lubang kecil, Dimana electron mengalir ke kepala pengobatan. Desain khusus dari kepala perawatan membentuk dan memfokuskan bidang secara langsung pada area target. Seluruh perangkat digunakan untuk mengarahan gelombang jaringan. Perangkat ini kadang-kadang disebut dengan emitor, sutradara atau aplikator. Dalam perawatan semacam ini, pasien tidak membentuk bagian dari rangkaian, jadi tidak diperlukan penyetelan seperti pada aplikasi gelombang pendek.

Panas yang dihasilkan oleh radiaso microthermal diketahui lebih terkonsentrasi daripada yang dihasilkan oleh diathermi gelombang pendek. Meskipun penetrasi secara teoritis meningkat dengan frekuensi yang lebih tinggi, pemyerapan masih tergantung pada kepadatan target dan jaringan intervening . menurut perbedaan dalam daya serap jaringan, efek klinis dari radiasi gelombang mikro tergantung pada jenis jaringan yang terlibat.

Penyerapan gelombang menghasilkan produksi panas dalam jaringan, tetapi berbeda dari metode perlakuan panas lainnya dalam distribusi panas. Gelombang mikro menembus lebih dalam dari pada sinar inframerah tetapi tidak sedalam gelombang pendek diathermi, sehingga microwave tidak cocok untuk struktur yang di tempatkan dalam. Kedalaman penetrasi gelombang micro yang efektif adalah sekitar 3 cm, sehingga kedalaman pemanasan adalah antara radiasi inframerah dan diathermi gelombang pendek. Karena gelombang mikro sangat terserap oleh air, jaringan dengan kandungan cairan yang tinggi paling banyaj dipanaskan, sementara lebih sedikit panas yang diproduksi untuk jaringan dengan kandungan cairan rendah sebagai lemak. Selain itu, ada pemanasan jaringan yang cukup banyak yang memiliki suplai darah yang baik seperti otot


Prinsip Dasar

Pada alat MWD terdapat tiga bagian utama yaitu Oscillator, Amplifier dan Elektroda. Oscillator menghasilkan frekuensi tinggi dan Dimana timer berguna untu membatasi waktu pemakaian. Amplifier berfungsi untuk menguatkan arus, lalu outputnya diukur kemudian dihasilkan pada display atau parameter. Dan Elektroda berfungsi untuk mengalirkan energy dari amplifier ke pasien selama proses terapi


Prinsip Kerja

Ketika tombol on di tekan tegangan PLN masuk ke dalam rangkaian Power Supply. Power Supply merubah tegangan AC menjadi DC, Lalu tegangan masuk ke dalam blok rangkaian. Sebelum melakukan terapi alat ini harus di atur frekuensi arusnya dan bentuk pulsa yang digunakan dengan cara menekan tombol select atau memutar switch rotary. Setelah selesai tekan tombol start dan alat akan bekerja. Arus Listrik akan dialirkan melalui elektroda, Ketika waktu habis maka timer akan memutus tegangan pada osilator dan buzzer akan berbunyu menandakan bahwa proses terapi sudah selesai.


Blok Diagram



Keterangan :

a.      Power Supply : Berfungsi untuk mensupplay tegangan pada rangkaian timer

b.      Timer : Berfungsi untuk mengatur lamanya pesawat bekerja

c.      Regulator : Berfungsi untuk mengatur besarnya dosis tegangan

d.      Rangkaian Intensitas : Berfungsi untuk mengatur intensitas continuous dan intermitten

e.      HTT : Berfungsi untuk penghasil tegangan tinggi

f.       Tabung HTT : Berfungsi utnuk tempat terjadinya tumbukan electron dari anoda ke katoda (filamen)

g.      Rangkaian Tuning : Berfungsi untuk penghasil frekuensi tinggi

h.   Elektroda : Berfungsi untuk mentransfer hasil berupa panas kepada bagian tubuh pasien yang ingin diterapi


Proses Terjadinya Panas

Terapi dengan diathermi mempunyai kelebihan dibandingkan dengan terapi dengan sumber panas lainnya, missal kompres air panas, sinar inframerah dan panas kimiawi/balsam dan lainnya. Karena dengan pesawat diathermi panas dapat disalurkan kedalam badan atau anggota badan dengan efek panas yang konstan dan merata, jumlah kondisi panas dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Apabila suatu Listrik dialirkan melalui suatu tahanan, maka dalam tahanan tersebut akan timbul panas. Semua zat mempunyai resistansi atau menahan terhadap aliran arus Listrik. Dalam jaringan tubuh mempunyai nilai resistansi yang berbeda-beda, yaitu :

a.       Elemen yang banyak air mempunyai tahanan kecil

b.       Elemen yang sedikit air mempunyai nilai resistnsi yang besar

Pada diatermi yang menggunakan frekuensi tinggi, elektroda tidak perlu melekat langsung pada kulit tetapi dapat dipasang dengan jarak tertentu. Meskipun demikian arus Listrik frekuensi tinggi akan dapat mengalir melalui udara diantara elektroda-elektroda dengan kulit dan bahan isolator yang membungkus elektroda

·         Metoda Penyaluran Panas

Energi gelombang frekuensi tinggi dapat disalurkan kebadan / anggota tubuh pasien dengan cara :

a.       Metode Kapasitif

Dengan metode kapasitif, digunakan elektroda berupa 2 buah plat logam yang dibungkus dengan bahan isolator dan diletakan sejajar seperti kapasitor 

b.       Metode Induktif

Metode induktif menggunakan elektroda yang berupa kabel gulung dan diletakan pada sebuah tempat dari isolator, dan bentuknya bermacam-macam

c.       Metode Radiasi

Dalam metode radiasi energi frekuensi tinggi dipancarkan seperti halnya dalam pemancar dengan antenna Dipole atau Waveguide

 

Macam – Macam Pesawat Diathermi

a.       Short Wave Diathermy (Gelombang Pendek)

b.       Micro Wave Diathermy (Gelombang Mikro)

Dibedakan menurut frekuensi yang digunakan. Pada prinsipnya pesawat diathermi adalah pembangkit frekuensi tinggi yang dapat digolongkan sebagai arus Listrik yang mempunyai frekuensi 1.000 Hz. Arus Listrik frekuensi tinggi ada yang tetap dan ada yang berubah.

 

SOP (Standar Operasional Prosedur)

1.       Persiapan Alat

a.  Bersihkan dan rapihkan semua peralatan yang akan digunakan baik sebelum dan sesudah digunakan pasien

b.   Pastikan semua peratalan mesin maupun elektroda yang ada berfungsi dengan baik dan siap digunakan, sehingga tidak membahayakan pasien dan terapis

c.       Masukan Stop kontak dalam posisi yang benar

d.       Tekan tombol ON

e.       Sebelum mesin digunakan lakukan pemanasan kurang lebih 10 Menit

2.       Persiapan pasien

a.    Panggil pasien dengan ramah dan sopan serta arahkan pasien ke tempat terapis sesuai dengan kondisi dan diagnose

b.     Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan keluhan yang dialami penderita

c.    Sebelum melakukan terapi pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara kerja alat, indikasi dan kontra indikasinya

d.       Daerah yang akan di terapi dibebaskan dari pakaian dan logam

3.       Pelaksanaan Terapi

a.       Pilih posisi pasien se-rileks mungkin baik posisi tidur maupun posisi duduk

b.       Minta pasien membuka pakaian pada daerah yang akan diterapi

c.       Beri penjelasan setiap melakukan Tindakan fisioterapi apa yang akan dirasakan oleh pasien

d.       Dalam pelaksanaan terapi utamakan prinsip aman, nyaman dan keselamatan pasien

4.       Opeasional  MWD

a.       Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan / Tindakan

b.       Lepaskan penutup debu

c.       Siapkan accessoris

d.       Hubungkan alat ke sumber Listrik

e.       Perhatikan protap pelayanan. Tentukan intensitas pemanasan yang dibutuhkan

f.        Set waktu yang diinginkan

g.       Lakukan Tindakan terapi

h.       Setelah digunakan kembalikan tombol ke posisi minimum/nol

i.         Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF

j.         Lepaskan kabel power dari sumber Listrik

k.       Lepaskan elektroda dari alat

l.         Bersihkan alat

m.     Pasang penutup debu

n.       Kembalikan alat ke tempat penyimpanan


Kalibrasi

a.       Siapkan peralatan kalibrasi yang akan digunakan

b.       Lakukan pendataan administrasi seperti Merk, Model/Type, No. Seri, Tanggal Pengujian/Kalibrasi, Tempat/Lokasi pengujian/Kalibrasi, No.Sertifikat dan Ruangan Alat

c.       Lakukan pengukuran kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan ruangan

d.       Pengujian dan pengamatan

Pengujian keselamatan Listrik meliputi pengukuran :

1.       Kebocoran arus pada selungkup

2.       Kebocoran arus pada elektroda

3.       Kebocaran kabel pembumian

4.       Nilai resistansi kawat pembumian

5.       Nilai tahanan kabel isolasi catu daya

6.       Nilai tahanan isolasi selungkup

 

Troubleshooting

Permasalahan

Analisa Kerusakan

Tindakan Perbaikan

Alat Mati Total

Terdapat masalah pada power supply

Cek kondisi fisik power supply

 

Pemeliharaan

No

Kegiatan Pemeliharaan

Periode

1

Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

1 Bulan

2

Cek system catu daya

1 Bulan

3

Cek fungsi selector dan tombol switch

1 Bulan

4

Cek Gerakan automatic patien tunning pada energi maksimum

1 Bulan

5

Cek system pengamanan

1 Bulan

6

Lakukan pelumasan pada roda gigi jika dilengkapi automatic patien tunning

3 Bulan

7

Cek dan pariksa lampu indicator

3 Bulan

8

Cek kabel elektroda frekuensi tinggi dari kerusakan dan bersihkan konektor bila perlu

3 Bulan

9

Cek dan periksa fungsi timer

1 Tahun

10

Lakukan pengukuran tahanan kabel

1 Tahun

11

Lakukan pengukuran arus bocor

1 Tahun

12

Lakukan uji kinerja alat

1 Tahun

13

Lakukan kalibrasi alat

1 Tahun

 

Komentar

  1. informasinya keren sekali, terima kasih

    BalasHapus
  2. Keren banget informasinya bermanfaat

    BalasHapus
  3. Informasinya sangat lengkap sekali. Terima kasih👍🏻

    BalasHapus
  4. informasinya sangat membantu🙏🏻

    BalasHapus
  5. Artikelnya lengkap, terima kasih banyak

    BalasHapus
  6. Keren banget terima kasih atas ilmu nya

    BalasHapus
  7. keren banget, terima kasih informasinya

    BalasHapus
  8. sangat bermanfaat sekali, terimakasih 🙏🏻

    BalasHapus
  9. membantu tugas dri pak agus :)

    BalasHapus
  10. informatif sekali, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  11. sangat bermanfaat terimakasih

    BalasHapus
  12. Sangat informatif, sangat membantu

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar